Friday, November 16, 2012

Forum Diskusi Krama Muda Nusa Penida Kunjungi Bali Nuraga : Serahkan Bantuan

 Forum Diskusi Krama Muda Nusa Penida Klungkung dibawah pinpinan Komang Widana melakukan kunjungan selama lima hari di Desa Bali Nuraga, Way Panji, Lampung Selatan. Mereka tiba di Desa yang luluh lantak karena kerusuhan antar Desa tersebut 15 Nopember lalu. Kedatangan rombongan FDKMNP tersebut dalam rangka memberikan dan menyerahkan bantuan kepada warga setempat. Bantuan diterima langsung Ketua PHDI Lampung Selatan Made Sukintra.
Bantuan diantaranya berupa uang tunai sebesar Rp Rp.69.471.000. selaian bantuan berupa uang juga ada bantuan berupa genta sebanyak delapan buah dan delapan set pakaian Pemangku. Bantuan Genta dan pakaian Pemangku diberikan karena pakaian dan genta juga dibakar dalam kerusuhan tersebut. Sementara bantuan uang tersebut berasal dari aksi penggalian dana yang dilakukan melalui aksi peduli Lampung yang dilakukan selama ini.
Pada penerimaan bantuan Ganta tersebut langsung dilakukan upacara Pasupati. Usai melakukan Pasupati dilanjutkan dengan Persembahyangan bersama yang dilakukan bersama dengan warga setempat. Saat itu juga dilakukan Tunas Tirta Wangsuh Pada dari Pura Dalem Ped, Nusa Penida yang dibawa langsung oleh FDKMNP.
Sukindra dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada kerama Bali yang telah membantu melalui FDKMNP. Bantuan ganta diakui sangat diperlukan untuk membangkitkan semangat keagamaan di desa tersebut. Sukindra juga menyampaikan terima kasih kepada kerama Bali yang menaruh perhatian begitu besar kepada kerama Bali Nuraga yang kena musibah.
Sementara itu menurut Widana yang didampingi rekan rekanya Komang Kamartina dan Yusi Laman berharap agar warga Bali Nuraga segera bangkit kembali. Selaian itu Tirta khusus yang dibawa dari Pura Dalem Ped juga dengan harapan untuk perlindungan dan keselamatan kepada warga Bali Nuraga dan mendapat anugrah pencerahan dari Ide Batara.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini…namun yang terpenting adalah segera bangkit dan kembali bekerja dengan ulet,” harapnya.
Widana sendiri sempat melakukan kunjungan ke beberapa warga di Desa tersebut sambil melihat lihat bekas kerusuhan. Kondisinya sendiri diakui sungguh memprihatinkan. Karena sejauh ini warga masih troma. Banyak warga terutama bapak bapak dan ibu ibu hanya duduk duduk merenung. Mereka rata rata sedih dengan prahara yang menimpa desa mereka. Selaian itu banyak cerita kejadian juga didapat dari warga setempat.
Wayan Dastra menceritakan saat kejadian bersama keluarganya mengungsi di kebun karet. Saat kembali dia telah mendapati rumahnya sudah hangus terbakar. Tidak itu saja uang Rp 86 juta raib diduga dijarah para pelaku. Selain itu dua buah laptop, perhiasan dan satu unit sepeda motor merk Honda juga raib. Begitu juga 30 ton gabah kering yang menjadi simpanan keluarga ini ludes dibakar masa.
Korban Jro Gde Adnyana juga mengakui rumah dan semua perlengkapan upcara terbakar. Bukan itu saja, genta dan lontar lontar peninggalan orang tuanya juga habis. Tiga unit rumahnya juga rata dengan tanah karena dibakar.

Sumber : Metro Bali

0 comments:

Post a Comment