Rapat menentukan langkah FDKMNP di masa depan

Rapat dilakukan di warung makan biasa, kami membicarakan agenda tahunan dan rancangan kegiatan rutin.

Kegiatan bersih pantai

Kegiatan pembersihan sampah di area pantai, dilakukan di pantai Br. Nyuh sampai pantai Toyapakeh.

Pertemuan Pertama

Saat pertama kali anggota inti bertemu, ngobrol dan bercanda, hingga mencetuskan kegiatan pertama kita yaitu Bersih Pantai, Sosialisasi Terumbu Karang dan Penanaman Pohon.

Kegiatan Sumbang Buku ke Sekolah Terpencil

Foto bersama siswa, BATC sebagai donatur, dan anggota FDKMNP.

Sosialisasi BATC

BATC memberikan sosialiasi sekolah penerbangan.

Monday, August 13, 2012

Siswa SDN 4 Batukandik Belajar di Tanah


Semarapura (Bali Post) -Dunia pendidikan di wilayah Nusa Penida, Klungkung ternyata betul-betul dianaktirikan. Buktinya, ada sekolah yakni SDN 4 Batukandik yang berlokasi di Br. Buluh, Desa Batukandik, Nusa Penida kondisinya sangat memprihatinkan. Dua unit gedung yang dipakai proses belajar mengajar para siswa rusak parah. Bahkan kondisi sarana prasarana berupa bangku dan kursi yang ada di sekolah tersebut sebagian besar reot dan rusak.


Ironisnya lagi, dua bangunan di sekolah tersebut kondisi lantainya tidak berkeramik alias masih tanah dan berdebu. Bagian atap gedung sekolah juga tidak ada plafonnya. Pintu ruangan masing-masing kelas juga rusak. Bahkan kondisi bangku yang dipakai belajar mengajar siswa sebagian besar sudah rusak.

Pihak sekolah sendiri angkat tangan terkait masalah tersebut. Fasilitas buku yang dimiliki masih mengandalkan beberapa buku pelajaran saja sehingga para siswa lebih banyak memanfaatkan satu buku untuk tiga orang. Hal ini diakui Kepala SDN 4 Batukandik Wayan Sukra. Menurut Sukra, sekolah yang dipimpinnya terakhir direnovasi tahun 1997. Kondisinya pun kini parah. Bangunannya juga sudah lapuk dimakan rayap.

Sukra mengaku heran, dari sekian banyak sekolah yang ada di Nusa Penida, hanya sekolah tempatnya mengajar yang kondisinya seperti ini. Berbeda dengan sejumlah sekolah yang berada di dataran rendah kelihatan mentereng dan sangat layak melakukan proses belajar mengajar. "Entah karena sekolah ini jauh ke dalam, makanya kurang menjadi perhatian," ketusnya.

Menurut Sukra, pihaknya sudah berulang kali melakukan pengajuan bantuan renovasi gedung ke dinas terkait, dalam hal ini Disdikpora Klungkung. Namun sayangnya, sampai sekarang tidak ada tanggapan. "Hampir tiap tahun kita usulkan untuk diganti. Tapi tak ada tanggapan," ujarnya.

Ditambahkan, sekolah tersebut juga tidak memiliki ruang guru. Para guru yang berjumlah sembilan orang, kini memanfaatkan ruang perpustakaan yang ada. Sedangkan jumlah murid yang ada di sekolah setempat sebanyak 71 orang.

Sementara salah seorang pengurus Forum Diskusi Krama Muda Nusa Penida, Wayan Darsana berharap pemerintah juga memperhatikan kemampuan guru-guru yang mengajar di sekolah. Salah satunya dengan memberikan pelatihan agar wawasan para guru di Nusa Penida dapat berkembang.

Sumber: www.balipost.com 

Monday, August 6, 2012

FDKMNP dan BATC Gelar Baksos di Nusa Penida saat HAN

Serangkaian peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2012 Bali Aviation Training Centre (BATC) bakti sosial di Nusa Penida. Kegiatan ini bekerjasama dengan Forum Diskusi Krama Muda Nusa Penida (FDKMNP). Bakti Sosial dipusatkan di SD dan SMP Satu Atap 2 Desa Batukandik Nusa Penida, Sabtu 21 Juli 2012. Acara digelar di wantilan Pura Puseh Desa Batukandik. Acara tersebut dihadiri oleh aparat desa dinas, desa adat dan warga sekitarnya.
Dalam acara yang dilaksanakan dalam suasana penuh kekeluargaan itu Kepala Sekolah SD dan SMP Satu Atap 2 Batukandik, Drs. Wayan Darsana mengucapkan terima kasih atas kepedulian BATC dan FDKMNP terhadap sekolah yang dipimpinnya. Menurutnya sekolah yang memiliki 115 orang siswa SD dan 120 siswa SMP ini memiliki berbagai kekurangan. Mulai dari kekurangan meja dan kursi sampai terbatasnya buku bacaan sebagai penunjang belajar siswa.
Bahkan beberapa siswa selama jam pelajaran masih berdiri akibat kekurangan kursi. Pada kesempatan itu, Wayan Darsana meminta agar sekolah bisa dibantu untuk memenuhi kekura­ngan-kekurangan yang ada sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara pimpinan BATC, Ni Made ­Anggara Juni Sari mengatakan bahwa kegiatan Baksos kali ini merupakan salah satu wujud kepedulian BATC bagi dunia pendidikan terutama pendidikan dasar karena pendidikan dasar mampu membentuk karakter anak-anak sampai mereka dewasa. Nusa penida dipilih sebagai lokasi bakti sosial karena dinilai masih memiliki keterbatasan sarana pendidikan dibanding daerah lainnya.
Anggara berharap dengan kegiatan ­baksos ini mampu memberikan motivasi belajar bagi siswa-siswi di SD dan SMP satu atap 2 Batukandik. Ke depan pihaknya akan mengupa­yakan memfasilitasi bantuan lainnya bagi sekolah tersebut. Disampaikan juga bahwa kegiatan baksos merupakan program CSR perusahaan yang diselenggarakan tiap tahun.
Selanjutnya, pada akhir kegiatan Bakti Sosial BATC Traning Centre ditutup dengan penyerahan bantuan buku-buku bacaan serta buku dan alat tulis. Pada acara tersebut juga dibagikan door prize kepada para siswa.
BATC merupakan lembaga pendidikan ­profesi yang menyiapkan tenaga-tenaga profesional di bidang kebandarudaraan. BATC mencetak tenaga-tenaga profesional dimana lulusannya 99% telah bekerja di bandara. Peng­ajar-pengajar di BATC merupakan praktisi profesional dibidang masing-masing, sehingga materi yang diajarkan sangat tepat dan sesuai dengan kondisi kerja dilapangan. Hal ini membuat lulusan BATC siap bersaing di dunia kerja.
Program yang dibuka di BATC Training Centre saat ini adalah: Airport Handling Ma­nagement (Setara D1) dengan 6 bulan teori 6 bulan OJT, Passenger Handling (program singkat) dengan 1 bulan teori 2 bulan OJT, BASIC AVSEC Security Bandara dengan 1 bulan teori 1 bulan OJT, Basic Knowledge Pramugari/a dengan 3 bulan teori 3 bulan OJT, Basic Cargo Handling dengan 3 bulan teori 3 bulan OJT, serta Ticketing & Reservation dengan 3 bulan teori 3 bulan OJT.

sumber: imobeducare.com